Asam Arakhidonat (AA) merupakan asam lemak tidak jenuh (PUFA, polyunsaturated fatty acid) C-20 yang sangat penting. Jamur Mortierella sp. merupakan jamur penghasil AA yang tinggi. Permasalahannya minyak kaya PUFA sangat mudah mengalami kerusakan karena proses autooksidasi sehingga kadar PUFA akan berkurang selain juga terjadi pembentukan off flavor. Mikroenkapsulasi merupakan teknologi pembalutan padatan, atau cairan dalam bentuk kapsul yang kecil. Sehingga dengan teknologi ini dapat dilindungi kualitas minyak tersebut selama penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan teknologi untuk produksi mikrokapsul minyak kaya asam lemak arachidonic acid. Penelititan ini dikerjakan untuk mencari bahan enkapsulan yang baik untuk proses mikroenkapsulasi minyak kaya PUFA. Bahan enkapsulan yang digunakan adalah gum arab, Na-kaseinat dan campuran gum arab/Na-kaseinat 1 : 1. Kemudian dilakukan variasi konsentrasi enkapsulan (5 - 15 %), rasio minyak enkapsulan (1:5; 1:10; 1:15; 1:20; 1:30; dan 1:40), dan suhu proses mikroenkapsulasi. Parameter yang digunakan adalah kadar minyak total, kadar minyak permukaan, kadar minyak dalam mikrokapsul, efisiensi mikroenkapsulasi dan kadar air. Komposisi asam lemak diukur dengan gas kromatografi. Hasilnya produksi minyak dari jamur Mortierella sp adalah sebesar 62 g per 100 g miselia kering atau sebanyak 6,39 g (setara dengan 7,51 ml) per L medium. Kadar asam arakhidonat dalam minyak tersebut ± 20 %. Dari ketiga bahan enkapsulan yang digunakan, enkapsulan yang baik adalah gum arab karena stabil tidak mengalami sineresis selama penyimpanan pada produk mikrokapsul yang dihasilkan. Kondisi proses mikroenkapsulasi yang optimum adalah sebagai berikut : kadar enkapsulan 7,5 %; rasio minyaklenkapsulan 1: 10, dan suhu proses mikroenkapsulasi 120oC. Pada kondisi yang optimum ini mempunyai efisiensi mikroenkapsulasi sebesar 64 %. Komposisi asam lemak dalam minyak tersebut dapat dipertahankan tidak berubah selama penyimpanan 3 minggu suhu 4 oC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar