Pelajaran apakah yang dapat kita ambil bersama di Lapangan Bukit Jalil Malaysia kemarin ?
Sahabat,  ketika dua buah kekuatan bertemu untuk bertarung memperjuangkan sebuah  kemenangan maka siapakah yang akan tampil sebagai pemenang ? maka  kelompok yang memungkinkan mendapatkan kemenangan menurut analisis  manusiawi adalah :
- Yang paling banyak ikhtiar/usahanya
- Yang paling banyak pengalaman menangnya
- Yang lebih banyak daya dukung sarananya
- Yang lebih prospektif motivasinya
- Dan lain-lain yang serba lebih
Namun sejarah perjuangan rumus menang ternyata tidak sekedar pamer kekuatan, pengalaman dan dukungan sarana dan prasarana.
Ingat  Nabi Musa dengan pengikutnya yang tidak seberapa berhadapan dengan  Fir'aun dengan bala tentaranya dan perlengkapan senjatanya yag begitu  lengkap, namun Fir'aun dengan congkaknya mengambil alih posisi Tuhan,  Fir'aun mendeklarasikan diri sebagai Tuhan yang Maha Tinggi. Disinilah  letak kemenangan Musa alaihissalam dia mendapatkan batuan strategi dan  kekuatan dari Allah Yang Maha Perkasa, Fir'aun dan seluruh bala  tentaranya binasa karena ' Kesombongan Nasionalismenya '.
Ingat  juga Jalut preman kelas kakap berbadan raksasa beserta mayoritas  pendukungnya selalu membuat onar dan sangat serakah itu terbunuh oleh  Nabi Daud yang bertubuh kecil dengan izin Allah yang mengajari strategi  kepada Daud alihissalam karena Allah ingin melindungi para hambanya dan  mencegah terjadinya kerusakan di muka bumi melalui tangan nabi Daud.  Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an " Betapa banyak kelompok kecil  mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah " ( Al-Baqoroh 249 )
Demikian  juga Muhammad SAW ketika Perang Badar dengan perbandingan pasukan 1 :  100, apa yang dilakukan Muhammad SAW setelah segala daya dan upaya  dikerahkan habis-habisan, Muhammad menadahkan tangan berdiplomasi dengan  Allah Yang Maha Perkasa " Ya Allah jika kami kalah dalam pertempuran kali ini, maka mungkin sudah tidak akan ada lagi orang yang akan menyembahMU ",  Allahpun iba dan menurunkan ribuan pasukan yang terlihat oleh mata  kemudian merekayasa sudut pandang, Pengikut Muhammad SAW memandang  ternyata pasukan musuh cuma sedikit, sedangkan pasukan musuh memandang  ternyata pasukan Muhammad sangat banyak jauh melebihi kekuatan mereka.  Demikianlah betapa mudahnya Allah membuat sebuah kemenangan atas  hamba-hambanya.
Lalu ada apa dengan di Bukit Jalil kemarin  ? salah satu tim mendeklarasikan Yel-Yel yang MENGAMBIL ALIH OTORITAS  ALLAH SWT " Hari ini PASTI MENANG ", yel-yel ini dikumandangkan oleh  supporter dan para pejabat-pejabatnya, yang kemudian menjelma menjadi  sebuah ' Kesombongan Nasionalisme ', KEPASTIAN MENANG adalah otoritas  penuh Allah SWT sebagai Sutradara Tunggal dalam kehidupan ini, manusia  dilarang keras mencampurinya. Mungkin mereka lupa kalau Yel-Yel itu  adalah cuplikan lagu dalam sebuah Film, didalam film syah-syah saja  kalau yel-yel itu dilagukan dan diteriakkan karena endingnya sudah  diketahui oleh sang sutradara.
Sedangkan di Bukit Jalil  bukanlah sebuah Film tetapi panggung perjuangan untuk mengetahui  siapakah diantara dua Tim tersebut yang menginginkan bantuan Allah atau  yang mengundang pertolongan Allah SWT, dan siapakah diantara dua Tim itu  yang berani lancang mengambil alih Otoritas Allah SWT ?
Jadi  apa yang bisa kita analisis di Lapangan Bola Bukit Jalil ? coba lihat  perbandingan sikap ketawadhuan dan kesyukuran kedua Pelatih Tim   tersebut dalam statmennya di media massa ? Lihat perbandingan sikap dan  gaya kedua Keepernya ? yang paling mencolok di media massa adalah  Yel-Yelnya !. Maka kita bisa lihat di Lapangan betapa salah satu Tim  tiba-tiba mampu menyerang seperti Singa kelaparan seolah-olah  mendapatkan sebuah kekuatan extra dengan serangan-serangan yang amat  cantik seperti ada insiprasi baru yang mereka dapat secara tiba-tiba,  sementara salah satu tim terpusingkan oleh sebuah sinar Laser yang tidak  lebih dari sebuah asesoris yang kemudian menjadi momok yang menakutkan.  Setelah gol tercetak kita bisa lihat sikap dan gaya para pencetak gol  yang tidak berlebih-lebihan, bahkan terlihat ada air mata kesyukuran  yang luput dari penglihatan kamera.
Sahabat, Kita tak bisa  bayangkan apa yang akan terjadi di Gelora Sukarno Hatta besok jika  Otoritas Tuhan Masih ada yang mengambil alih dan Kesombongan  Nasionalismel tidak ada yang menghentikan. Na'udzubillah, Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar