" Orang yang kuat itu bukanlah orang yang kuat dalam  berkelahi, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai  emosinya tatkala marah " (Muttafaqun Alaih)
Sahabat  Sukses Rumah Yatim Indonesia yang diridhoi Allah SWT, ada banyak hal  yang kadang sangat-sangat sepele tetapi karena sikapi dengan sangat  reaktif dan emosional, tiba-tiba hal yang sepele itu menjadi sebuah  masalah yang besar dan berlarut-larut tanpa ada penyelesaian yang bijak
.
Suatu  hari seorang bapak makan disebuah restoran bersama dengan keluarganya.  Ketika sedang asik menyantap makanan, bapak tersebut melihat  disampingnya ada seorang anak kecil yang tanpa sengaja menjatuhkan gelas  dari mejanya. Airnya tumpah membasahi taplak meja dan baju si anak.  Spontan ayah anak itu marah, “Mengapa kamu tidak hati-hati?” bentak si  ayah. Si anak menangis. Si ayah makin memarahinya saja.  Bapak yang lain  menyaksikan kejadian itu hanya geleng-geleng saja. Menurutnya  suasana  makan keluarga tersebut seketika berubah menjadi kacau. Tentu saja  keadaan tersebut tidak akan terjadi jika sang ayah mampu bersikap lebih  bijak, sabar, dan tidak emosional.
Jika kita renungkan,  dalam hidup ini ada banyak masalah  yang muncul karena kita terlalu  membesar-besarkan masalah yang sebenarnya sederhana saja. Keadaan akan  menjadi lain, keluarga tersebut akan makan dengan tenang dan  bersuka-cita, jika si ayah berkata sambil tersenyum, “Lain kali  hati-hati ya, nak.” Masalah pun selesai !  Si anak dan keluarga yang  lain pun senang. Namun, yang sering terjadi adalah kita lebih  mengutamakan amarah, menyalahkan orang lain, keadaan, dan dunia sekitar  jika sedang ditimpa persoalan. Akibatnya kita kehilangan dua hal yang  sangat penting dalam hidup ini, yaitu :
Pertama : Rasa Syukur
Jika  terlalu sibuk menggerutu dan mengeluh, kita akan kehabisan waktu untuk  bersyukur atas segala rahmat yang Allah berikan. Hari ini sebelum kita  protes tentang menu dan rasa makanan dihadapan kita, pikirkanlah  seseorang yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan.
Sebelum  kita mengeluh karena tidak memiliki banyak materi, pikirkanlah  seseorang yang mengemis dijalanan hanya untuk mendapatkan sedikit belas  kasihan dari orang lain.
Sebelum kita mengeluh karena  wajah kita tidak secantik atau setampan yang kita inginkan, pikirkanlah  seseorang yang memiliki wajah lebih buruk.
Sebelum kita mengeluh tentang kekurangan pasangan kita, pikirkanlah banyaknya orang yang bergumul meminta pasangan hidup.
Sebelum  kita mengeluh tentang sulitnya hidup ini, pikirkanlah seseorang yang  terbaring koma di rumah sakit, bahkan untuk memikirkan masa depanpun ia  sudah tidak mampu lagi.
Sebelum kita mengeluh mengenai  jarak yang harus kita tempuh ketika mengemudi, pikirkanlah seseorang  yang juga menempuh jarak yang sama dengan berjalan kaki.
Ketika  kita merasa lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, pikirkanlah seseorang  yang tidak mempunyai pekerjaankarena tidak memiliki kemampuan dan  kesempatan seperti kita.
Kedua : Rasa Ikhlas
Kehidupan ini harus diterima dengan penuh Kebahagiaan tanpa suatu keharusan memiliki segalanya dengan berlebihan.
Jalan  kebahagiaan adalah merasa senang pada diri kita, apa yang kita kerjakan  dan apa yang kita miliki merupakan rahasia kekuatan, kepuasan, dan  kehidupan pribadi yang berenergi tinggi.
Kebahagiaan menghubungkan kita dengan keindahan dan kekuatan semesta alam, dengan kekuatan tertinggi kita, dengan Sang Illahi.
Kebahagiaan berarti merasakan dan mengungkapkan kebahagiaan hidup, bergembira karena keindahan dan kekayaan sebagai makhluk.
Kebahagiaan merupakan daya pembebas ampuh yang melepaskan kreativitas, bakat, kemampuan, dan kecakapan kita.
Kebahagiaan mengilhami harapan. Kebahagiaan memberi makan hati dan jiwa. Kebahagiaan membawa semangat ke dalam hidup kita.
Kebahagiaan  menular dan merupakan pemberian teerbesar yang dapat kita berikan  kepada diri sendiri dan orang lain.Jalan kebahagiaan telah ada. Jalur  itu senantiasa sudah ada menantikan kita…..
Kebahagiaan  membuat tekanan darah kita yang tinggi menjadi normal, pernafasan  menjadi lebih dalam dan teratur  sehingga membawa lebih banyak oksigen  kesel-sel tubuh kita.
Kebahagiaan meningkatkan vitalitas  dan semangat sehingga kita akan merasa sehat. Kebahagiaan selalu  memancar membasahi jiwa-jiwa yang kering dan tandus.
Kebahagiaan  merupakan peristiwa dari dalam keluar. Kebahagiaan berasal dari dalam  bathin kita untuk memberkahi dunia kita dan sekitar kita. Riak-riak  gelombang Kebahagiaan itu melebar sambil membuat dunia menjadi lebih  baik bagi kita semua.
" HANYA ORANG YANG SABAR YANG MAMPU SENANTIASA BERBHAGIA "
Ingin  senantiasa berbahagia ? mari kita bahagiakan orang-orang terdekat kita  dan orang-orang yang membutuhkan kebahagiaan. Bersama Rumah Yatim  Indonesia kita wujudkan impian kebahagiaan mereka yang ingin menjadi  manusia-manusia malaikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar