Pemenuhan  akan kebutuhan makanan, khususnya yang berasal dari tanaman seringkali  mendapat ancaman serangan hama penyakit. Penyebaran penyakit tanaman  yang demikian pesat menyerang tidak hanya satu jenis tanaman, akan  tetapi menyerang ke berbagai jenis tanaman. Penyebab penyakitpun tidak  terbatas hanya satu mikroorganisme, akan tetapi lebih dari satu  mikroorganisme, maka dari itu para ahli pertanian berusaha untuk mencari  cara penyelesaiannya. Salah satunya penyelesaian tersebut dengan cara  pengendalian penyakit.
Berbagai cara pengendalian penyakit tanaman  yang menggunakan obat kimia, sekarang ini telah berkembang dengan pesat  dan sangat efektif. Tetapi di balik kesuksesan itu muncul berbagai  dampak negatif yang ditimbulkannya, yaitu musnahnya organisme yang  semestinya dijaga kelestariannya, pencemaran tanah dan lingkungan,  bahkan secara tidak langsung konsumsi makan kita  tercemar residu obat.  Untuk menghindari berbagai dampak negatif yang timbul akibat dari proses  pengendalian tanaman tersebut, maka ada alternatif cara pengendalian  yang dirasa aman, baik bagi pengguna dan lingkungan, efektif, ekonomis,  dan tahan lama yaitu dengan pengendalian secara hayati atau pengendalian  biologi. 
Dalam penelitian ini akan dibuat reagensia pengendali hama  dengan teknologi fermentasi menggunakan starter jamur Beuveria  bassiana. Bahan baku yang dipergunakan untuk reagensia adalah beras yang  sudah kadaluarsa (afkir). Hasil fermentasi berupa obat pengendali hama  tanpa bahan kimia. Dengan demikian produk pertanian yang dihasilkan  berupa pangan organik yang ramah lingkungan dan kesehatan.
Kata kunci : reagensia, teknologi fermentasi, beauveria bassiana, pangan organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar