Kamis, 13 Januari 2011

Mikroenkapsulasi Oleoresin Daun Sirih (Piper Betlel) Untuk Produksi Bandeng (Chanos-Chanos Fosk) Tinggi Lisin Pada Proses Pengasapan Cair

Penggunaan bahan sintesis dalam proses pengolahan pangan telah banyak menimbulkan kekhawatiran akan efek sampingnya
.Oleh karena itu dewasa ini banyak diteliti pemanfaatan bahan alami dalam bahan pangan lebih aman untuk dikonsumsi.Salah satu bahan alami yang dapat berfungsi sebagai pengawet dalam makanan adalah daun sirih ( piper betle Linn).
Komponen aktif yang terdapat dalam sirih dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Pada penelitian ini tmikrokapsul oleoresin daun sirih diaplikasikan pada ikan bandeng. Pengasapan sebetulnya juga bertujuan untuk mengawetkan,namun ikan bandeng asap yang diproses menggunakan pengasapan panas biasanya hanya bertahan dua sampai tiga hari Pada penelitian ini telah diamati kemampuan asap cair untuk menghambat aktivitas mikroba. Senyawa-senyawa antimikroba dan antioksidan pada oleoresin sirih, memberi efek pengawetan dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada ikan bandeng ( chanos-chanos forsk) . Proses perendaman ikan dengan menggunakan asap cair dengan disertai perendaman oleoresin sirih pada prapengasapan , memberi hasil simpan 8 minggu, nilai kadar lisin 26,56 mg/100 g, dengan TVB 7,66 mgN/100 g,dengan total mikroba 9,5 x 100 CFU/g , terdapat pada konsentrasi mikrokapsul 9 %, asap cair 4 % , perendaman dengan asap cair selama 10 menit, yang mempunyai kontribusi dengan tekstur agak keras sampai keras dan citarasa yang disukai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar