Kamis, 13 Januari 2011

PROSPEK UBIKAYU SEBAGAI BAHAN DASAR INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN KEBUMEN





Tanaman ubi kayu di Kabupaten Kebumen dibudidayakan pada lahan-lahan kering/marjinal dengan tingkat penerapan teknologi yang rendah bahkan nyaris tanpa sentuhan teknologi. Hasil produksi ubi kayu di Kabupaten Kebumen umumnya dijual dalam bentuk segar, sehingga masih terbuka peluang untuk meningkatkan nilai tambah ubi melalui pengembangan agroindustri ubi kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ubi kayu dan prospek pasar tepung tapioka di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei, lokasi penelitian di Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan lokasi tersebut merupakan sentra produk ubi kayu dan tapioka. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni – Agustus 2003. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Kebumen.  pertanaman ubi kayu relatif luas dan petani lahan kering relatif telah akrab dengan usaha budidaya ubi kayu, sehingga produksi bahan baku memungkinkan untuk dikembangkan. Usaha industri tepung tapioka telah dijalankan oleh sebagian masyarakat/petani di Kabupaten Kebumen dalam skala rumahtangga dengan kapasitas rata-rata 100 kg ubi kayu/hari. Keberadaan industri makanan yang memerlukan tepung tapioka yang dihasilkan oleh pengrajin setempat (tapioka kualitas sedang)  sebagai bahan baku menunjukkan terbukanya peluang pasar bagi tepung tapioka lokal seperti industri krupuk, soun, dan lain sebagainya. Untuk meningkatkan produktivitas/rendemen tapioka yang dihasilkan, maka upaya pengembangan budidaya ubi kayu yang memiliki rendemen tinggi seperti varietas Aldira perlu mendapat prioritas.


Kata kunci : ubi kayu, home industri, tepung tapioka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar